Hampa karena cinta dan kecewa pada masa depan membuat A Kiong sempat menjalani hidup sebagai seorang agnostik, yaitu orang yang percaya kepada Tuhan tapi tidak pernah memeluk agama apa pun, oleh karena itu ia tidak pernah beribadah. Ia mendaki puncak bukit keangkuhan di dalam hatinya untuk berteriak lantang menentang segala bentuk penyembahan. Ia berkelana mengamati agama demi agama, terombang ambing dalam kebingungan tentang keyakinan dan konsep keadilan Tuhan. Hari demi hari ia semakin tersesat. ia kafir bagi agama mana pun.
-Laskar Pelangi-
Agama kadang memang membuat seseorang yang selalu merenung merasa kebingungan. Apalagi ia merasakan sebuah kegagalan, sebuah rasa terpinggirkan, tak diperhatikan oleh Tuhan. saat kehidupannya kacau, masa depannya tak menentu, atau bahkan tak ada masa depan sama sekali.
Saat karirnya hancur, cintanya bertepuk sebelah tangan, amanahnya di khianati, merenung merupakan suatu hal yang haram baginya. Pikiran-pikiran setan akan memenuhi isi kepalanya. Ia akan membuyarkan sendiri konsep keadilan Tuhan yang telah terpateri di dalam otak bawah sadarnya. Ia akan kebingungan kenapa Tuhan harus menurunkan banyak agama yang saling bertentangan satu sama lain, kenapa Tuhan membenci orang yang mencuri dan membunuh, atau bahkan kenapa Tuhan menciptakan rasa benci itu sendiri.
Dalam perenungannya pun bermunculan pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-hipotesis yang diharamkan oleh agama mana pun, tetapi itu ada. Seperti Apakah Tuhan Maha Kuasa? Kenapa Tuhan menghukum manusia yang mencuri? Apakah Iblis benar-benar memusuhi Tuhan? Ataukah itu hanya sebuah drama belaka?
Apakah benar Iblis diciptakan sebelum manusia ada? Kalau begitu jelas Iblis lebih mengetahui Tuhan daripada manusia. Lalu kenapa Iblis berani menentang Tuhan? Apakah Tuhan tidak Maha Kuasa sehingga ada kemungkinan Iblis memenangkan pengkhianatan ini? Atau ini hanya sebuah rekayasa antara Iblis dan Tuhan?
Bukankah Iblis tak seperti manusia yang selalu berbuat syirik. Iblis tak pernah menyembah pohon-pohon besar, bintang, bulan, dan matahari. Iblis juga tak pernah mau tunduk pada manusia, karena semua makhluk diperintahkan hanya takut kepada Tuhan?
Jika ia sedang dalam keadaan normal dan seimbang, sebuah perenungan akan menjadi sebuah penerangan diantara kabut tebal. Semuanya hanya terlihat putih, kanan kiri atas bawah semuanya putih.
Inilah konsep keadilan Tuhan bagi orang-orang yang suka merenung. Semua ciptaan Tuhan hanya boleh tunduk pada-Nya. Manusia yang menyembah pohon, manusia yang menyembah bulan, bintang dan matahari, atau setan-setan, iblis dan jin yang tunduk pada manusia semuanya dari mereka akan dimasukan Tuhan dalam neraka. Iblis tidak berdosa karena tidak mau tunduk pada manusia, dan manusia tidak berdosa karena nenek moyangnya memakan buah terlarang di Surga. Semuanya hanyalah konsep Tuhan untuk ciptaannya.
-Laskar Pelangi-
Agama kadang memang membuat seseorang yang selalu merenung merasa kebingungan. Apalagi ia merasakan sebuah kegagalan, sebuah rasa terpinggirkan, tak diperhatikan oleh Tuhan. saat kehidupannya kacau, masa depannya tak menentu, atau bahkan tak ada masa depan sama sekali.
Saat karirnya hancur, cintanya bertepuk sebelah tangan, amanahnya di khianati, merenung merupakan suatu hal yang haram baginya. Pikiran-pikiran setan akan memenuhi isi kepalanya. Ia akan membuyarkan sendiri konsep keadilan Tuhan yang telah terpateri di dalam otak bawah sadarnya. Ia akan kebingungan kenapa Tuhan harus menurunkan banyak agama yang saling bertentangan satu sama lain, kenapa Tuhan membenci orang yang mencuri dan membunuh, atau bahkan kenapa Tuhan menciptakan rasa benci itu sendiri.
Dalam perenungannya pun bermunculan pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-hipotesis yang diharamkan oleh agama mana pun, tetapi itu ada. Seperti Apakah Tuhan Maha Kuasa? Kenapa Tuhan menghukum manusia yang mencuri? Apakah Iblis benar-benar memusuhi Tuhan? Ataukah itu hanya sebuah drama belaka?
Apakah benar Iblis diciptakan sebelum manusia ada? Kalau begitu jelas Iblis lebih mengetahui Tuhan daripada manusia. Lalu kenapa Iblis berani menentang Tuhan? Apakah Tuhan tidak Maha Kuasa sehingga ada kemungkinan Iblis memenangkan pengkhianatan ini? Atau ini hanya sebuah rekayasa antara Iblis dan Tuhan?
Bukankah Iblis tak seperti manusia yang selalu berbuat syirik. Iblis tak pernah menyembah pohon-pohon besar, bintang, bulan, dan matahari. Iblis juga tak pernah mau tunduk pada manusia, karena semua makhluk diperintahkan hanya takut kepada Tuhan?
Jika ia sedang dalam keadaan normal dan seimbang, sebuah perenungan akan menjadi sebuah penerangan diantara kabut tebal. Semuanya hanya terlihat putih, kanan kiri atas bawah semuanya putih.
Inilah konsep keadilan Tuhan bagi orang-orang yang suka merenung. Semua ciptaan Tuhan hanya boleh tunduk pada-Nya. Manusia yang menyembah pohon, manusia yang menyembah bulan, bintang dan matahari, atau setan-setan, iblis dan jin yang tunduk pada manusia semuanya dari mereka akan dimasukan Tuhan dalam neraka. Iblis tidak berdosa karena tidak mau tunduk pada manusia, dan manusia tidak berdosa karena nenek moyangnya memakan buah terlarang di Surga. Semuanya hanyalah konsep Tuhan untuk ciptaannya.
3 komentar:
Wah, seru cerita ini.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Salam.
Untuk mencari ilmu hal gaib kau takan mampu menemukannya dengan menggunakan ilmu dunia, seperti halnya seorang manusia yang ingin mencari tahu sistem kerja otaknya, sedangkan untuk mencari tahu sistem kerja otak dia menggunakan otaknya sendiri.
yang menjadikan manusia menyembah bintang dan bulan adalah iblis dan setan, yang menjadikan manusia hina adalah iblis dan setan. sebelum iblis dan setan dilaknat, manusia adalah mahluk yang dihormati oleh malaikat yang notabene mahluk terpatuh pada tuhan. jika kau bertanya kenapa iblis yang diciptakan dari api disiksa dengan api neraka, maka tamparlah mukamu dengan tanganmu, apa kau merasa sakit ? bukankah kulit mukamu dan kulit tanganmu tercipta dari bahan yang sama ?
jika kau bertanya kenapa iblis tidak mau patuh dan memusuhi tuhan, maka itu adalah "hakNya"
seperti dalam sebuah firman,
"jika Aku berkehendak maka kujadikan manusia satu umat saja"
"jika aku berkehendak maka kujadikan mereka semua beriman padaku"
zero
Bro, kita ni diberi Tuhan akal pikiran agar digunakan untuk berpikir...
Posting Komentar