Keep Fighting for kapitalism

Di saat sistem perkonomian kapitalis diambang batas kehancurannya, di saat demokrasi adalah sebuah hasil pemikiran yang paling agung, dan di saat Hak Azasi Manusia ala kaum kapitalis adalah suatu tujuan yang harus tercapai, di saat kepercayaan akan semua itu mulai goyah, akankah ini sebuah awal kehancuran dunia?

Berakhirnya Perang Dingin menyusul ambruknya komunisme-sosialisme Uni Soviet beserta negara-negara satelitnya sering diinterpretasikan sebagai kemenangan kapitalisme. Hampir dalam setiap sektor kehidupan, logika dan budaya kapitalisme hadir menggerakkan aktivitas. Kritik-kritik yang ditujukan terhadap kapitalisme justru bermuara kepada terkooptasinya kritik-kritik tersebut untuk lebih mengukuhkan kapitalisme.

Kebebasan individu merupakan tiang pokok kapitalisme, karena dengan pengakuan hak yang katanya alami tersebut individu bebas berpikir, berkarya dan berproduksi untuk keberlangsungan hidupnya. Pada gilirannya, pengakuan institusi hak individu memungkinkan individu untuk memenuhi kepentingan dirinya. Menurut Kaum Kapitalis, manusia hidup pertama-tama untuk dirinya sendiri, bukan untuk kesejahteraan orang lain. Mereka menolak keras kolektivisme, altruisme, mistisisme. Konsep dasar Kebebasan (baca=Kapitalisme) merupakan aplikasi sosial dan pandangan epistemologisnya yang natural mekanistik. Terpengaruh oleh gagasan "the invisible hand" dari Smith, pasar bebas dilihat sebagai proses yang senantiasa berkembang dan selalu menuntut yang terbaik atau paling rasional. Smith pernah berkata: "...free marker forces is allowed to balance equitably the distribution of wealth".

Sistem ekonomi kapitalisme menyatakan bahwa ketamakan manusia dalam berekonomilah yang akan membuat perekonomian masyarakat menjadi maju. Adam Smith mengungkapkannya dengan mengatakan bahwa bila kita dapat membeli sepotong roti di pagi hari, hal itu tentu disebabkan oleh kerakusan penjual itu, bukan karena kebaikannya. Berangkat dari pandangan ini, setiap usaha harus dibuat lebih besar dan lebih besar lagi tanpa batas.

Pada sistem ekonomi kapitalisme terdapat satu mekanisme untuk memperbesar kekayaan tersebut. Mekanisme yang pertama adalah dengan cara memakan perusahaan-perusahaan kecil yang menjadi saingan usahanya. Pembangunan pusat grosir di sekitar pasar tradisional adalah contohnya. Tentu saja hanya orang-orang yang memiliki modal lebih besarlah yang dapat melakukannya.

Karena seorang pengusaha kapitalis harus rakus, dia akan memperbesar lagi skala perusahaannya. Untuk kepentingan itu, mereka akan menyerap dana-dana masyarakat melalui jasa perbankan. Sekali lagi, bahwa yang bisa mendapat modal dari bank adalah perusahaan yang sehat dan tentu saja memiliki modal besar karena bank tidak mau mengambil risiko dengan meminjami perusahaan yang sedang kembang kempis.

Setelah mendapat dana dari bank dan usahanya menjadi lebih besar, tahap selanjutnya dia akan berusaha menambah modalnya melalui pasar modal. Dari pasar modal ini pengusaha tersebut akan mendapatkan tambahan modal untuk menjadi lebih besar lagi. Sekali lagi, yang bisa masuk dalam bursa saham tentu hanya perusahaan besar.

Langkah ini tidak berhenti sampai di situ. Pengusaha akan mencoba memperbesar usahanya lagi dengan menguasai pertambangan, energi, hutan, dan barang-barang strategis lainnya. Penguasaan ini dimaksudkan untuk menguasai sumber bahan baku. Dengan demikian skala perusahaan akan terus membesar.

Bila mekanisme tersebut tetap dipertahankan, kesenjangan pasti terjadi. Hal ini karena dari tingkat bawah saja masyarakat sudah sangat sulit mendapatkan modal. Telah menjadi pemahaman umum bahwa untuk mendapatkan modal di bank diperlukan modal awal yang juga cukup besar sebagai jaminan. Sehingga, bisa dipastikan, hanya orang bermodal yang dapat menjangkaunya.

Jika sistem mekanisme ini terus dijalankan akan terjadi suatu penumpukan modal dalam sekelompok kecil masyarakat. Mayarakat luas akan kehilangan kemampuan bersaing bahkan daya belinya turun drastis. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat, sementara modal telah termampatkan pada segelintir masayarakat, perekonomian kacau, kelaparan terjadi dimana-mana.

sistem kapitalisme yang berkembang terlalu hebat jauh melebihi pondasinya sudah dipastikan akan runtuh. Sistem kapitalisme yang di dasarkan kebebasan individu tanpa batas dikatakan sebagai Hak Asasi Manusia yang harus dipenuhi oleh Negara. Ideologi Kebebasan Hak Asasi Manusia yang di dasarkan kehidupan kaum bar-bar mendorong tumbuhnya demokrasi menjadi suatu asas tunggal dunia. Demokrasi yang di dengungkan oleh sistem kapitalis pada akhirnya menjadi boomerang. kapitalis yang di dasarkan kepentingan individu di gabungkan dalam sistem pengambilan keputusan secara demokrasi tidak akan menghasilkan sesuatu yang paling baik, tetapi akan menghasilkan Tirani kaum mayoritas.

Sama seperti Tirani seorang Raja, saat raja itu baik, maka dunia menjadi baik, tetapi saat Raja menjadi dzalim, maka dunia akan hancur. Saat ini budaya masyarakat telah menjadi tak bermoral dan bernoma mengakibatkan kehancuran sistem demokrasi yang pada akhirnya menghancurkan kapitalisme global.

0 komentar:

Comersial Box