Kebohongan Gereja Paling Awal Atas Pembangunan Keyakinan Kristen

Dua puluh abad yang lalu, masa Kekristenan paling awal hanyalah sebuah titik gelap yang sangat besar, jika menyangkut fakta yang terdokumentasi dan bisa diverifikasi. Bahkan jika Dilihat dari pedomannya, Kitab Perjanjian Baru. Dari empat gospel utama dari para murid Yesus yang dimasukkan ke dalam Kitab Perjanjian Baru yang paling awal adalah Gospel Mark (Markus) – atau yang sering disebut Gospel dari Mark, karena sebenarnya memang tidak diketahui ssiapa penulisnya, dan sudah menjadi kebiasaan pada masa itu memberi hasil karya tertulis sesuai nama orang terkenal – ditulis lebih dari empat puluh tahun Setelah kematian Yesus. Itu adalah empat puluh tahun tanpa CNN, tanpa interview yang direkam. Tanpa mesin pencari Google memunculkan sejumlah laporan saksi mata dari mereka yang benar-benar mengenal Yesus. Jadi bisa dibayangkan sumber yang paling akurat untuk menunjuk Kekristenan paling awal (pada zaman Yesus) hanyalah dongeng yang diceritakan dari mulut ke mulut di belakang api unggun mereka selama empat puluh tahun.

Yang paling merepotkan lagi, apakah empat gospel utama dari murid-murid Yesus itu benar-benar ada untuk dimasukkan ke dalam Kitab Perjanjian Baru. Setelah dua ratus tahun mengikuti Gospel dari Mark, banyak gospel lain ditulis, dengan segala cerita tentang kehidupan Yesus. Berpuluh-puluh gospel yang berbeda bertebaran, seringkali bertentangan satu sama lain.


Pada Desember 1945, di Jabal Al-Tarif di Mesir, dekat dengan kota Nag Hammadi telah ditemukan 13 buku dari kertas papyrus yang tidak salah lagi itu adalah gospel-gospel yang menceritakan Yesus dari sisi lain. Namun sayangnya para petani yang menemukannya tidak menyadari betapa berharganya yang telah mereka temukan itu. Sehingga hanya sisa-sisa lembaran saja yang sampai pada Museum Coptic di Kairo. Dari lembaran yang selamat itu, ada 52 halaman yang menjadi kontroversi besar para cendekiawan Injil, karena tulisan-tulisan ini merujuk pada perkataan dan keyakinan Yesus yang bertentangan dengan semua yang tercantum dalam Kitab Perjanjian Baru.


Diantara teks-teks yang berhasil ditemukan adalah Gospel Thomas, yang menyebutkan diri sebagai gospel rahasia dan dibuka dengan satu kalimat:
“Ini adalah kata-kata rahasia yang diucapkan oleh Yesus sendiri, dan yang oleh kembarannya, Judas Thomas, dituliskan.”


Dan lagi Gospel Philip, yang secara terbuka menggambarkan hubungan Yesus dengan Maria Magdalena sebagai hubungan yang intim. Maria mempunyai teks sendiri (Gospel Maria) yang di dalamnya dia dianggap sebagai seorang murid dan pemimpin sebuah grup kristen. Dan masih banyak lagi gospel.


Sebuah ancaman yang sama ada dalam semua gospel itu, terlepas dari semua tindakan dan kata-kata mereka tentang Yesus yang ada di dalamnya dan sangat berbeda dari isi gospel Kitab Perjanjian Baru, adalah bahwa mereka menganggap keyakinan Kristen yang umum, seperti kelahiran perawan dan kebangkitan kembali, adalah delusi naïf.


Gerakan Kristen, sampai sebelum Kaisar Constantinus berkuasa atas Roma, adalah illegal, sering dibenci, bahkan dianiaya. Dan mereka yang ada pada Kekristenan Awal ini paham bahwa mereka membutuhkan semacam struktur teologis jika ingin tetap hidup dan berkembang.


Di akhir abda ke-2, sebuah struktur kekuasaan mulai terbentuk. Sebuah hierarki uskup 3 tingkat, dan para pembantu uskup muncul dalam beragam komunitas, mengaku bicara untuk mayoritas, meyakini diri mereka sebagai pengawal dari satu-satunya keyakinan yang benar. Tentu saja mereka bukanlah para monster yang haus kekuasaan, mereka sebenarnya sangat berani dengan segala tindakan yang mereka lakukan, dan mungkin mereka takut jika tidak ada satu tatanan yang diterima secara umum, aturan dan ritual yang ketat, seluruh gerakan itu akan menghilang dan mati.





Dengan adanya gerakan yang terstruktur ini, mereka para pendiri gereja berharap bisa mengatasi permasalahn perkembangbiakan gospel yang saling bertentangan yang mengarah pada resiko perpecahan yang fatal.


Hingga pada kepemimpinan Irenaeus, Uskup dari Lyon, sebuah pandangan terpadu akhirnya diterapkan. Hanya diizinkan ada satu gereja dengan satu tatanan keyakinan dan ritual. Semua sudut pandang lain ditolak, dan dianggap bid’ah. Doktrin mereka sangat lugas, tidak ada pertobatan di luar gereja yang benar, anggotanya harus menjadi ortodoks, yang artinya “berpikir lurus”, dan gereja harus Katolik, artinya “universal”.


Irenaeus memutuskan bahwa seharusnya ada 4 gospel sejati, menggunakan argument aneh bahwa ada 4 sudut dunia dan 4 penjuru mata angina, maka seharusnya ada 4 gospel. Dia menulis dalam lima jilid berjudul “The Destruction and Overthrow of Falsely so Called Knowledge” yang di dalamnya dikatakan bahwa hampir semua kitab yang ada adalah menghina Tuhan, dan menentukan 4 gospel yang kita ketahui sekarang ini sebagai catatan pasti dari ucapan Tuhan, tidak ada kesalahan, tidak terbantahkan, dan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pengikut agama. Yang mana keempat gospel yang dipilih Irenaeus memiliki narasi. Mereka berbicara tentang kematian Yesus di kayu salib, dan tentang kebangkitannya kembali, mereka menghubungkannya dengan ritual mendasar ekaristi (Misa Kudus), Perjamuan Terakhir.


Diperlukan dua ratus tahun lagi hingga akhirnya ke-27 teks yang diringkas menjadi apa yang kita kenal sebagai Kitab Perjanjian Baru akhirnya disetujui bersama. Pada akhir abad itu, kekristenan telah menjadi agama yang secara resmi disetujui dan kepemilikan teks lain dianggap sebagai bid’ah dan tindakan criminal. Semua salinan gospel lain yang diketahui dibakar dan dimusnahkan semuanya, kecuali yang disembunyikan dalam gua-gua di Nag Hammadi, yang tidak memperlihatkan Yesus sebagai makhluk supernatural dalam bentuk apapun. Mereka menggambarkan Yesus sebagai seorang guru , seorang manusia yang bisa orang lain tandingi, dan itu tidak bisa diterima oleh Irenaeus dan komplotannya.


Bagi Irenaeus, Yesus tidak bisa hanya seorang manusia. Dia harus lebih baik dari itu. Dia haruslah Putra Allah. Dia haruslah unik. Karena keberadaannya juga unik, gereja menjadi unik, satu-satunya jalan pertobatan. Dengan menggambarkan Yesus dalam situasi itu, gereja pada awalnya bisa mengklaim bahwa jika kau tidak bersama mereka, mengikuti aturan-aturan mereka, hidup dengan cara yang mereka inginkan, kau akan dikutuk selamanya.


Pada dasarnya semua yang diyakini orang Kristen hari ini dan telah diyakini sejak abad ke-4, semua ritual yang mereka lihat, ekaristi, dan hari-hari suci, tidak satu pun adalah bagian dari apa yang pernah dipercayai pengikut Yesus yang pertama. Itu semua buatan manusia, semua dimunculkan Setelah sekian tahun lamanya, ritual dan keyakinan supernatural yang, dalam banyak hal, di impor dari agam-agama pagan pada masa itu, dari Kebangkitan Kembali hingga Natal. Tetapi para pendiri gereja melakukan hal yang sangat hebat dan melihat keadaan dunia sekarang ini, bisa kukatakan hasil kreatif super hebat para pendiri gereja itu sudah kelewat masanya.

8 komentar:

topique mengatakan...

satu lagi teori konspirasi-religi, entah yang mana yang bener...

Ipmawan Bachtiar mengatakan...

Mungkin memang benar ini hanya masih teory belaka.

tapi lihatlah, dengan banyaknya bermunculannya teory2 konspirasi semacam ini, pastilah membuktikan sesuatu..

bahwa dengan ketertutupannya gereja, dengan penyembunyian bukti2 faktual yang tak pernah keluar dari vatikan adalah menimbulkan sebuah pertanyaan besar.

bukan begitu kawan??

Anonim mengatakan...

yah, mau gmana lagi, klo udah keyakinan.

daripada mempertanyakan itu, mending kita memperdalamnya, toh hidup akan lebih tenang, dunia pun damai


QQ

Anonim mengatakan...

Kehidupan saat ini dalam kondisi Zaman Jahiliyah. Zaman Jahiliyah ditandai dengan tidak diterapkannya Syari’at Islam. Jika dahulu di Makkah bayi bayi perempuan dibunuh saat ini pun itu banyak terjadi. Jika dahulu di Makkah perzinaan dibiarkan, maka saat ini pun itu terjadi. Jika pada masa Jahiliyah Mekkah banyak terjadi peristiwa kriminal, maka pada saat ini pun itu terjadi.
-
Padahal Allah dan Rasul-Nya mewajibkan umat ini untuk menerapkan Syari’at Islam. Dimana ada penerapan Syari’at Islam disitu ada kemaslahatan. Begitu juga sebaliknya, dimana tidak diterapkan Syari’at Islam disitu ada kerusakan.
-
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al A’raaf:96)
-
Kewajiban menerapkan hukum Allah, adalah sesuatu yang disyari’atkan. Jika kita tidak merujuk kepada hukum Allah, maka diantara manusia akan terdapat banyak pertikaian. Apabila kita membuat hukum sendiri, itu akan terdapat banyak kelemahannya. Salah satu kelemahan hukum buatan manusia adalah adanya potensi untuk membuat hukum untuk kepentingan kelompok tertentu. Hukum buatan manusia juga rawan konflik. Umat Islam wajib mewujudkan janji Allah dan Rasul-Nya agar mereka tidak dijajah oleh kaum Kafir, sebagaimana yang terjadi saat ini di negeri negeri Muslim. Dengan kerusakan yang menimpa bangsa Indonesia ini, belum saatnyakah kita menerapkan Syari’ah Islam? Mau menunggu hingga berapa lama lagi? Padahal kerusakan yang menimpa bangsa ini sudah sedemikian parahnnya. Penerapan Syari’ah Islam harus didukung oleh Umat Islam. Jadi jika pada penerapan Syari’ah Islam, ada separuh saja yang tidak mendukung, maka cita cita untuk mewujudkan kehidupan lebih baik bagaikan jauh api dari panggang.
-
Rasulullah S.A.W bersabda, yang artinya: “……..Keempat, setiap mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya, mereka akan dijajah oleh musuh dari bangsa lain yang akan merampas sebagian kekayaan mereka. Kelima, selama pemimpin mereka tidak menjalankan hukum yang ada dalam Al Qur’an, persengketaan akan terus berkobar di antara mereka.” (HR Ibnu Majah, Bazzaar, Baihaqii, Hakim)
-
Dalam hubungannya dengan sesama manusia, Syari’at Islam tidak menzhalimi Non Muslim, sebaliknya , Syari’ah Islam justeru melindungi kaum Non Muslim yang mau tunduk pada Islam. Khalifah Umar bin Khaththab dalam setiap rapat dengan gubernur gubernurnya selalu menanyakan bagaimanakah keadaan Ahludz Dzimmah (Non Muslim yang tunduk pada Islam), dan mananyakan adakah orang orang Islam menyakiti Ahludz Dzimmah. Maka gubernur gubernurnya menjawab bahwa Umat Islam berbuat baik pada Ahludz Dzimmah.
-
Nabi Muhammad bersabda;
”Siapa saja yang membunuh seorang mu‘âhad (non-Muslim yang terikat perjanjian dengan Daulah Islam) tanpa alasan yang benar, dia tidak akan pernah mencium bau surga, padahal sesungguhnya harumnya surga itu sudah tercium dari jarak 500 tahun.” (HR Ahmad).
-
Perlu usaha untuk menerapkan hukum hukum Islam. Caranya harus menggunakan cara Nabi Muhammad. Yaitu tanpa kekerasan. Perkembangan Islam terdiri dari dua periode yakni periode Makkah dan periode Madinah.
-
Pada periode Makkah Umat Islam belum punya negara dan Syari’ah Islam tidak diterapkan. Sedangkan periode Madinah, Umat Islam sudah punya negara dan Syari’ah Islam sudah diterapkan. Kita sebagai Umat Islam harus tahu, kapan harus bersabar dan kapan harus menggunakan kekerasan. Jika pada saat periode Makkah, Umat Islam tidak menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam, namun pada periode Madinah Umat Islam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan cara Jihad.
-
Pada periode Makkah, Nabi Muhammad mendakwahkan Islam tanpa kekerasan. Pada saat di Makkah banyak Umat Islam mendapatkan siksaan dari kaum kafir, beberapa di antara mereka menjumpai Syahid dalam keadaan mempertahankan keimanannya. Namun demikian, Nabi Muhammad tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap kaum kafir. Nabi Muhammad terus berdakwah sambil meminta perlindungan pada Ahlun Nushrah (tokoh yang mempunyai power). Pada saat di Makkah, Nabi Muhammad mendapatkan perlindungan dari Hamzah, Umar bin Khaththab, dan Abu Thalib. Nabi Muhammad memerintahkan beberapa sahabat untuk mendakwahkan Islam pada penduduk madinah.
-
Di Madinah Islam mendapatkan penerimaan oleh hampir seluruh penduduk Madinah. Kemudian Nabi Muhammad ber hijrah ke Madinah dan di Madinah didirikan Negara Islam yang menerapkan seluruh hukum hukum Islam, serta Nabi Muhammad sebagai Kepala Negara Islam Madinah. Pada saat itulah yang disebut periode Madinah. Maka pada saat periode ini, Umat Islam menyampaikan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, perjuangan ini dilanjutkan oleh Khalifah Khalifah pengganti kepemimpinan Nabi saw. Pada masa Daulah Khilafah Islam, kekuasaan Umat Islam pernah meliputi Spanyol hingga Indonesia.
-
Saat ini adalah zaman kemunduran, karena tidak menerapkan Syari’at Islam. Jadi saat ini Umat Islam kembali ke Zaman Jahiliyah. Maka Umat Islam wajib memperjuangkan negara islam global (Khilafah) yang menerapkan seluruh hukum Allah

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

Heh jangan sembarangan ngomong yang gak bener! Bukankah kita yang beragama dan anda sebagai orang Islam terkadang tidak lebih benar daripada orang-orang kafir!

Anonim mengatakan...

[url=http://bariossetos.net/][img]http://vonmertoes.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
[b]php store software, [url=http://vonmertoes.net/]educational software price[/url]
[url=http://vonmertoes.net/][/url] store and go software insurance office software
adobe acrobat 9 pro oem [url=http://vonmertoes.net/]education discount on software[/url] buy pirated software
[url=http://hopresovees.net/]computer software price comparison[/url] access software purchase
[url=http://bariossetos.net/]discount oem software net[/url] free download of adobe photoshop 7 for mac
buy student software [url=http://bariossetos.net/]discount software for educators[/b]

Anonim mengatakan...

parah2...
trz yg nulis al-quran siapa???
muhammad aja cma org idiot yg pedofilia
nulis ga bsa cma bsa kawin

Comersial Box