Cleopatra Palsu dari Apit

terinspirasi dari tulisan si Apit (yang bisa dibaca disini), tentang sebuah kisah yang sebenarnya aku juga tak sepenhnya paham. (hehehe).

Sang lelaki terus beranggapan bahwa wanita ideal yang dia pilih itu harus CANTIK seperti Cleopatra. hingga pada suatu hari, dia "diketuk" hatinya oleh Allah melalui sahabatnya. Bahwa mencintai wanita karena kecantikan fisik yang semu itu membawa kesengsaraan. Bahwa sesungguhnya wanita yang Allah berikan kepada lelaki itu adalah yang terbaik baginya. Bahwa sesungguhnya Raihana adalah yang terbaik. Tulis si Apit.


Dari baca itu aku sebenarnya agak tersentuh juga. Bagaimana tidak, aku yang sekarang ini terkenal suka mempermainkan wanita. Padahal, dari lubuk hatiku yang terdalam, aku benar-benar hanya ingin membahagiakan mereka. Mereka semua. Yah, emang tak aku pungkiri juga, beberapa dari wanita yang telah aku sentuh hatinya itu cuman sekedar have fun aja. Tapi aku kira, itu suka sama suka.

Kembali ke topik semula, sebenarnya keadaanlah yang membuat aku menjadi begini ini. Dua gadis yang paling aku sayang kini terluka karena aku. Mungkin benar apa yang dikatakan si Apit "Cleopatra itu palsu". Lalu bagaimana jalan keluarnya untuk aku? Haruskah aku memilih yang lebih dulu datang? Ataukah memilih yang lebih dominan di hati walaupun itu pilihan yang tak rasional dari berbagai aspek?

Akhirnya ini menjadi sebuah pengalaman hidupku yang aku catat di blog ini, dan semoga menjadi pelajaran bagi kita semua agar tak terjebak akan apa yang dinamakan "Cleopatra Palsu".

Lalu untukku, bagaimana solusinya?
Seperti biasanya,
BIARLAH WAKTU YANG MENJAWAB

0 komentar:

Comersial Box