Affair Di Kereta S***a U**** Solo

Semalam aku kembali ke purwokerto naek kereta dari Stasiun PS.Senen. Sebuah perjuangan dari yang seharusnya naik Taksaka dari Gambir. Dengan menciptakan beberapa alasan logis, akhirnya aku bisa naik kereta S**** U**** Solo. Sory nama keretanya aku sensor. Yah, maklum takut bernasib sama seperti Mbak Prita yang sekarang jadi tahanan kota cuman gara-gara curhat di email.
Dikereta berduaan sama seorang gadis yang dicintai, wah kayaknya asik banget kan?! Tapi jangan salah, itu semua penuh dengan perjuangan. Dari menolak dengan alasan2 yang dibuat2 tapi logis untuk naik Taksaka, merayu penjual tiket di Senen buat ganti tiket dari S**** U**** Yogya dengan S**** U**** Solo. Untung saya sudah belajar banyak merayu wanita. Hahahaha, jadi hal itu menjadi tak terlalu sulit. Tak hanya sampai disitu, ternyata di Jatinegara pemilik tiket sebelahku adalah seorang sopir truk yang mudik ke Solo. Setelah nego2 dikit, untung saya sudah belajar ilmu negoisasi ala "agen rahasia", akhirnya sopir truk itu mau tukeran tiket sama wie, gadisku. Aku ucapkan banyak terimakasih buat bapak itu, walaupun ku tak tau namanya.
Finally, aku pun duduk berdua. Sungguh mengasikkan sekali. Bayangkan saja cuman berdua! yah, walaupun banyak penumpang di samping kanan, depan, dan belakang yang memenuhi gerbong nomor 7. Tapi aku tetep enjoy. Stasiun Cirebon pun terlewati and so far so good. Dan kami pun terlelap dengan berpelukan mesra.
Lalu, aku pun terbangun, dan ada seorang ibu2 separuh baya dengan pakaian lusuh tiba2 duduk di sebelahku. Busyet sapa pula nih orang, tak tahu kalo lagi berduaan, mengganggu saja! Setelah agak terbengong-bengong dan saling pandang dengan semua penumpang gerbong 7, akhirnya aku tahu kalo ibu paruh baya dengan pakaian lusuh itu adalah orang gila! Wie pun semakin memeluk erat aku, katanya sih ketakutan. Mataku jelalatan kesana kemari mencari petugas kereta tapi tak ada satu pun. Bagaimana bisa ada orang gila naik Kereta sekelas Bisnis? Kalo kelas ekonomi mungkin aku maklum. Tapi ini? Uwh, Apakah kenyamanan hanya bisa didapatkan hanya di kelas Eksekutif. Kayaknya aku memang harus selalu naik Eksekutif iah?!
Tapi aku pun bersyukur dengan peristiwa itu. Setelah sempat aku membentak orang gila itu, sampai semua penumpang gerbong 7 takut sama aku, wie sayangku akhirnya ke gerbong restorasi, memanggil satpam kereta. Wie, ternyata kau sungguh pemberani. Sungguh tak menyesal aku akhirnya memutuskan untuk bersamamu.

5 komentar:

-=Pradzt=- mengatakan...

koq lum ngerjain PR? ho3x,,,,

Ipmawan Bachtiar mengatakan...

nah, uwiskan. abis nulis ini kan ngerjain PRmu.. ya walopun lum smua, hehehe

Afit Setiadi mengatakan...

hohoho..

makasih tu buat tante gila..


gue juga mau bikin

Affair Di Mobil Travel *****

huakakakaka :D

Ipmawan Bachtiar mengatakan...

di tunggu affair nya pit..

Ipmawan Bachtiar mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Comersial Box