Budget of life??

Apakah hidup itu? Bagaimanakah hidup itu harus kujalani? Itu adalah beberapa pertanyaan yang selalu menghantuiku beberapa hari ini. Bahkan aku sempat mencari jawabannya jauh-jauh ke Djogja. Di sana aku bertemu beberapa teman. Aku salut dengan mereka.
Dulu sekali aku kira kehidupan mereka sama sepertiku, karena itulah kami bisa berteman akrab. Tapi sejak aku berkunjung kemarin, pandanganku sudah lain. Tak ada satu orang pun yang sama denganku. Mereka selalu mencari-cari akan seminar-seminar yang diadakan, apalagi kalau gratis, mereka dijamin ikut. Sedangkan aku?? Banyak tawaran berbagai seminar baik tentang perpajakan, auditing, enterpreneurship maupun yang sedang tenar, seminar tentang Kepribadian, tapi tak satu pun aku terima.
Dalam hal beribadah kepada Tuhan, mereka pun jagonya. Setiap adzan berkumandang (mereka muslim) pasti langsung sholat di masjid. Sedangkan aku?? Yah, kukira tak perlu kujawab.
Aku bingung sebenarnya hari-hariku beberapa bulan ini aku lakukan untuk apa. Tak ada kontribusi yang aku berikan selama beberapa bulan terakhir ini untuk peradaban dunia. Organisasi di Universitas, jelas aku sedang vacum sejak memutuskan untuk hengkang dari sana gara-gara IPK ku jatuh. Himpunan Mahasiswa? Jelas aku tak dikenal di sana. Kuliah? Aku hanya menjadi penyemarak kuliah saja. Pramuka? Em, walaupun aku beberapa kali ke sanggar DKC tapi bukan berarti aku ikut berkontribusi.
Kalau orang pikir tak ada kontribusi positif dari seseorang, pasti orang itu berkontribusi dalam hal negatif. Tapi itu tidak benar untukku. Dunia malam, jelas aku sudah menghilang dari sana. Perempuan? Aku tak pernah main perempuan. Memang beberapa kali aku berusaha untuk mencoba, tapi itu dulu. Bahkan sekarang ini aku sedikit kurang berminat pada satu hal itu. Bahkan kehidupan percintaanku kini semakin amburadul. Empat semester lebih aku menjomblo. Walaupun beberapa kali menjalin hubungan tanpa status tapi kini semuanya telah berakhir. Saat ini hanya ada dua gadis yang tak terlalu dekat denganku yang aku harapkan salah satu dari mereka bisa mendampingiku untuk hidup beberapa waktu ke depan.
Uhh.. Aku sendiri tak tahu bagaimana aku akan menjalani hidupku untuk beberapa saat ke depan. Mungkin kalau bisa, aku akan cuti beberapa bulan dari hidup. Kalau menurut ilmu budgeting, kita harus menetapkan tujuan dan merencanakan berbagai langkah yang akan kita tempuh untuk mewujudkan tujuan, dan selalu mengevaluasi semuanya secara berkala agar langkah-langkah yang dilakukan tidak melenceng dari tujuan semula.
Biasanya tujuan ditetapkan mengacu pada tujuan yang terdahulu dengan mengasumsikan beberapa hal tentang masa depan. Tapi dalam kasusku, aku telah melupakan tujuanku yang sebelumnya, bahkan perencanaan budget dan realisasinya pun aku lupa. Lalu bagaimana aku akan menyusun budget ku untuk beberapa waktu ke depan??
Setidaknya aku masih memiliki tujuan untuk dicapai. IPK naik sampai 0,5 lalu mendapatkan pasangan yang setia yang aku harap bisa mendampingiku beberapa masa ke depan. Selain itu aku akan meningkatkan sumber pendapatanku, walaupun itu terdengar sangat sulit.
Ok, selanjutnya aku akan menyusun My Budgeting Planning!!!



Pesan:
Perencanaan adalah awal dari keteraturan. Dan keteraturan adalah satu-satunya hal yang bagus di dunia ini. Semua orang mengharapkan keteraturan. Bahkan Tuhan pun menciptakan semuanya dengan keteraturan. Sesuatu tanpa keteraturan, adalah Kehancuran.

0 komentar:

Comersial Box