Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap nilai perusahaan

Hubungan manajer dengan pemegang saham di dalam agency theory digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal. Manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai principal. Manajer harus mengambil keputusan bisnis terbaik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham. Atau dengan kata lain meningkatkan nilai perusahaan untuk para pemiliknya.

Nilai perusahaan sendiri sangat ditentukan oleh kebijakan keuangan yang menggambarkan komposisi pembiayaan dalam struktur keuangan perusahaan. Semakin besar perusahaan akan membutuhkan modal yang semakin besar pula, yang biasanya dipenuhi manajemen dengan menggunakan sumber-sumber dana eksternal atau dengan kata lain berhutang.

Bila ada pajak penghasilan perusahaan, kebijakan berhutang akan menaikan nilai perusahaan karena beban bunga hutang dapat mengurangi pajak yang dibayarkan. Hutang juga dapat digunakan untuk mengendalikan penggunakan free cash flow secara berlebihan oleh pihak manajemen, sehingga mengurangi investasi yang sia-sia, dengan demikian akan meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam komposisi tertentu, hutang akan menigkatkan produktivitas perusahaan yang secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan. Tetapi jika komposisi itu menjadi berlebihan maka yang terjadi adalah penurunan nilai perusahaan. Bahkan jika jumlah hutang jangka panjang sama dengan jumlah ekuitas, maka dapat dipastikan perusahaan mengalami defisit. Oleh karena itu, manajemen harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan hutangnya agar bisa menaikan nilai perusahaan.

Bukan hal yang mustahil bagi manajemen yang oportunistik mempunyai kecenderungan menggunakan hutang yang tinggi bukan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Mereka cenderung untuk mendapatkan manfaat sesaat seperti untuk mempertahankan posisinya, atau untuk menaikkan bonus. Tetapi hal ini sangat beresiko untuk perusahaan pada jangka panjang yang dapat mengalami kebangkrutan. Salah satu cara untuk mensiasatinya adalah mengikutsertakan manajemen dalam kepemilikan saham. Sehingga dalam pengambilan keputusan, manajemen akan memperhatikan nasib perusahaan dalam jangka panjang. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa mengikutsertakan manajemen dalam kepemilikan saham akan meningkatkan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan kebijakan hutang.

Yang harus diperhatikan juga dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Jika hal ini sampai terjadi, maka harga saham akan menurun dan nilai perusahaan pun menurun. Atau dengan kata lain, peningkatan jumlah hutang akan menurunkan jumlah pembagian deviden sehingga nilai perusahaan akan turun.

Sebenarnya nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan manajemen akan komposisi pembiayaan dalam struktur keuangan saja, faktor perkembangan laba juga menjadi faktor lain yang menunjang selain kinerja manajemen. Karena dengan perkembangan laba yang signifikan, para pemegang saham mengharapkan return yang besar pula.

Kesimpulan

Keputusan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan. Peningkatan jumlah hutang akan diiringi dengan peningkatan nilai perusahaan sampai pada titik tertentu. Setelah itu, penambahan jumlah hutang akan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Keputusan Kebijakan Hutang akan dilakukan secara lebih berhati-hati jika pihak manajemen juga ikut dalam kepemilikan saham.

0 komentar:

Comersial Box