Teori Motivasi


Setiap sesuatu yang dilakukan, pasti ada sesuatu yang mendorongnya atau menginginkannya. Faktor inilah yang biasa disebut dengan motivasi, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan kata lain, motivasi kerja akana berpengaruh terhadap performansi pekerja. Semakin kuat motivasinya, maka semakin bagus performansinya.
Untuk menjelaskan apa itu motivasi sendiri amatlah susah. Penyebabnya antara lain, Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula. Motif yang berbeda dapat diekspresikan melalui perilaku yang berbeda tetapi bisa juga melalui perilaku yang sama. Selain itu motif dapat muncul dalam perilaku yang sulit dijelaskan, bahkan kadang-kadang sebuah perilaku adalah perwujudan dari berbagai motif.
Teori motivasi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu teori kepuasan, teori proses, dan teori pengukuhan.
Teori kepuasan pada dasarnya lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Jika kebutuhannya semakin besar, maka performance usahanya semakin tinggi pula. Jadi pada kesimpulannya, seseorang akan bertindak (bersemangat bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (Inner Needs) dan kepuasannya. Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK 3,8. Dia akan terdorong untuk lebih giat belajar dibandingkan dengan mahasiswa B yang ingin lulus dengan IP 2,8.
Teori proses pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan, bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan kita. Teori ini juga merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
Teori pengukuhan didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut. Jadi prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh stimulus yang bersyarat. Demikian juga prinsip hukuman (Punishment) selalu berhubungan dengan berkurangnya frekuensi tanggapan, apabila tanggapan (response) itu diikuti oleh rangsangan yang bersyarat.

0 komentar:

Comersial Box