SAKURA SERIBU TAHUN
Dari bunga sakura yang suci di puncak fuji
Disunting percuma demi nafsu sang cinta
Seribu tahun tangkai sakura tertancap di puncak fuji
Tunduk sudah disunting dewi cinta
Saat senja tersungkur, sang surya menutupkan sinarnya
Menjelajah gerombolan bambu di negeri sakura
Dari pantai ke lembah
Lembah ke bukit
Bukit ke lereng menuju puncak
Ksatria samurai berkuda hitam
Bagai fir’aun mengejar musa
Bagai jibril mengantar muhammad
Ditusuknya malam kelam yang dingin
Dari lembah ke puncak fuji
Ksatria samurai yang terhanyut asmara
Dari putri di bibir samudra
Duduk bertatap senja dengan rambut terurai
Ksatria samurai yang mengurangkan jarak dengan tubuh gemulai di bibir samudra
Mengusik cengkerama putri bermata sipit
Dengan senja yang lemah gemulai
Wahai engkau yang telah mengusik mataku
Mutiarakah engkau?
Mutiara yang terbungkus kerang baja
Di dasar pasifik yang kelam
Dan diriku bagaikan seekor hiu
Hiu yang girang menemukan sang mutiara
Siapakah engkau gerangan?
Keberadanku tak mengubah dunia
Perang antar umat telah terjadi sebelum aku
Dan tetap begitu setelah aku
Begitu pentingkah diriku bagimu?
Setiap kata dirangkai dan ditulis untuk sebuah maksud
Begitu pula mutiara, diciptakan untuk dimiliki
Bukankah engkau....
Demi sang waktu yang telah kulewati
Sekali inilah dewi cinta mengusikku
Berkenanlah engkau menjelma mutiara
Yang hendak kumiliki
Seperti halnya dirimu
Aku tercipta ‘tuk miliki mu
Wahai samurai pelindung fuji
Ucapkan cintamu dengan sakura seribu tahun
Yang tumbuh sekuntum di puncak fuji
Kutunggu engkau sebelum kokok ayam pejantan
Di kesunyian subuh
Samurai berkuda hitam itu pun berlalu
Bagai angin yang tergesa
Dari lembah sampai ke bukit
Bukit ke puncak
Puncak fuji yang dingin berselimutkan salju
Disuntingnya sakura seribu tahun
Yang tumbuh sekuntum di puncak fuji
Demi memenuhkan syarat sang dewi cinta
Ditundukkannya sakura itu mendahului sang waktu
Wahai engkau
Mutiara penghuni samudra
Telah ku penuhkan syarat cintaku
Sakura seribu tahun tersunting sudah oleh tanganku
Tak sempat sang mutiara bertutur kata
Terperangahlahksatria samurai
Bertatap mutiara putih yang pucat pasi
Kulitnya terseset penuh luka
Sampaikanlah ke atas pengetahuanku
Apakah gerangan yang terjadi dengan dirimu
Wahai sang penghuni samudra?
Tak tahukah engkau akan lakumu?
Engkau telah menyunting sakura si jantung fuji
Dengan tangan angkuhmu itu
Inilah hasil lakumu itu wahai samurai
Siapakah engkau gerangan?
Tak sampai ke atas pengetahuanku
Engkau telah berani bermain api
Terimalah kesumatku atas dirimu
Kesumat seluruh jagat sepanjang masa
Engkau telah membuat samurai naik pitam
Tak kan sampai kesumatmu itu
Sebelum kau kembalikan sakura seribu tahun
Seperti asalnya
Putri di bibir samudra dengan rambut terurai
Dan bermata sipit
Remang-remang dirangkum kabut pasifik yang kelam
Demi setetes cinta
Kau keringkan samudra kasih sayang
Putri di bibir samudra dengan rambut terurai
Hilang dirangkum kabut pasifik
Menuju dasar samudra yang gulita
Samurai berkuda hitam
Tersungkur malu....
Tak berdaya!!!
iip
0 komentar:
Posting Komentar